Monday, 10 January 2011

The Triplet by Psychochiatrist

The Triplet by Psychochiatrist
Fan Poem
Link asli ada di sini

Ini pertama kalinya saya publish puisi di FFn. Sekadar kembali ke masa-masa sekolah waktu belajar bahasa Indonesia, tiga puisi di bawah ditulis (semoga sudah) sesuai aturan Puisi Baru. Terzina, sajak tiga baris, stanza, sajak delapan baris, dan soneta pantun Italia empat belas baris berima.

Kalau kalian baca puisinya baik-baik (coret)danbisamemahamikeabalansaya(coret) maka kalian akan tahu masing-masing puisi ditulis oleh siapa. Yang jelas, karena puisi ini untuk Snape Day, maka semuanya pasti tentang Severus Snape.

Happy birthday, Sev!


--------------------------------------------------------------------------------


.

"The Triplet":

A collection of triple insanities

as a tribute to that Potion Master

.

Harry Potter copyrights by © J. K. Rowling

.


Lima Terzina: Sajak Tebusan
.

Aku minta tebusan. Sekarang

Ketika semua belum terlupakan

Tapi aku tak akan pernah lupa, kautahu

.

Terima kasih banyak!

Telah kauberi ia cinta selama ini—

Kini giliranku, kautahu

.

Aku tak ingin kau menang

Ya, ini bukan pertarungan antara dua pria

Ini pertarungan hati, kautahu

.

Dan takdir—bersama cinta—dan akal sehat—

Akan memilih pemenangnya

Karena aku. Sangat. Mencintainya. Kautahu

.

Jangan rampas hidupku, dariku

Dan jika kau datang dan mengacau

Aku akan minta tebusan. Aku serius, kautahu.




--------------------------------------------------------------------------------

Dua Stanza: Hati Terebus
.

Ini kisah tentang sebuah hati yang retak berantakan

Hei, aku rindu. Rindu tak terlupakan

Kenapa kita seakan terjebak di Jerat Setan?—

Semakin jauh kaulari, semakin jantungku berserakan

.

Kita pernah begitu dekat. Dan jauh. Dan dekat

Lalu kaubilang minta kebebasan tanpa syarat

Mengerikan. Hei, sudahkah kukatakan aku sekarat?

Sudahkah kukatakan, selain kau, yang lain takkan kudapat?

.

Dengar ini: memang menyakitkan, tapi aku cinta dia

Entah sama atau tidak dengan padamu yang lebih terasa nyata

Tapi aku. Lelah. Ditanya

Karena jawabannya selalu sama

.

Alasanku—bukan karena kita berbeda, bukan itu

Takkan ada yang mengerti cara kerja hati sembilu

Aku hanya lelah terbagi, terbelah—letih, terlalu

Mungkin aku hanya harus menata kembali hati hancurku.



--------------------------------------------------------------------------------

Soneta Bawah Tanah
.

Di balik kuali ini, aku berpendam

Tak ada yang tahu selain kadal-kadal mati di dinding

Aku tahu aku membuatmu merinding

Tapi siapa peduli—aku memang penggila hitam!

.

Aku memang jatuh cinta pada gelapnya malam

Namun gadis di sana itu, membuatku sinting

Bukankah aku tak punya tujuan lain selain mengering—

Karena hatiku mengerut, mati, dirampas dengan kejam

.

Ah, aku patah hati

Ingin kuramu seribu botol Amanita

Lalu, mati, mati—mati

.

Hei, jangan salahkan aku, untuk semuanya, karenanya

Aku jadi begini, bukan seperti manusia lagi

Hatiku hanya membusuk, tak tahu mau dibuang ke mana.


--------------------------------------------------------------------------------

END




--------------------------------------------------------------------------------

0 comments: